Sekarang ini, produk asuransi semakin diketahui dan dikenali oleh masyarakat. Contohnya asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan murni yang bagus. Bagi sebagai orang awam, asuransi ini mungkin terlihat sama. Namun, ternyata ada perbedaan yang jelas antara asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan.
Perbedaan dari Asuransi Kesehatan dan Asuransi Penyakit Kritis
Antara asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan memang sering disamakan. Ada juga yang beranggapan bahwa asuransi penyakit kritis merupakan rider asuransi kesehatan. Alasannya karena keduanya sama-sama menanggung biaya pengobatan. Padahal, sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan dilansir dari situs Grid.id.
Fungsi serta Sistem Klaim
Jika dilihat dari fungsi, asuransi penyakit kritis memberikan uang pertanggungan atas risiko penyakit kritis yang mengancam jiwa. Sementara, asuransi kesehatan menanggung biaya rawat inap dan rawat jalan atas risiko sakit.
Dari segi sistem klaim, uang pertanggungan asuransi kesehatan akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi langsung ke rumah sakit saat proses perawatan atas penyakit telah selesai (cashless). Atau dibayarkan pada pemilik polis setelah mengajukan klaim dengan menyertakan berbagai dokumen saat melakukan pemeriksaan (reimburse).
Sementara pada asuransi penyakit kritis, uang pertanggungan turun saat pemilik polis telah mendapatkan vonis menderita penyakit yang masuk ke dalam pertanggungan dan mengajukan klaim. Nilai pertanggungannya sendiri cukup besar dan biasanya dibayarkan sekaligus sesuai dengan perjanjian dalam polis.
Masa Tunggu serta Masa Bertahan Hidup
Masa tunggu adalah periode di antara polis mulai aktif hingga Anda mulai bisa mengajukan klaim. Untuk asuransi kesehatan, banyak perusahaan asuransi yang sudah tidak memberlakukan masa tunggu, tetapi pengecualian untuk beberapa jenis penyakit tertentu. Sementara asuransi penyakit kritis umumnya adalah 90 hari. Meskipun begitu, aturan mengenai masa tunggu tergantung pada kebijakan perusahaan asuransi.
Selain masa tunggu, pada asuransi penyakit kritis mengenal masa bertahan hidup. Ini adalah periode di mana pemilik polis mendapatkan vonis hingga boleh mengajukan klaim. Artinya, pemilik polis tidak bisa langsung mengajukan begitu mendapatkan vonis.
Jika setelah melewati masa bertahan hidup ini pemilik polis masih hidup, maka proses klaim baru bisa dilakukan. Sama dengan masa tunggu, masa bertahan hidup ini juga bisa berbeda tergantung kebijakan dari perusahaan asuransi.
Premi
Premi asuransi penyakit kritis umumnya lebih mahal dibandingkan asuransi kesehatan. Hal itu karena dana santunan yang tertanggung bisa dapatkan cukup besar, dari ratusan juta sampai miliaran rupiah.
Untuk asuransi kesehatan, preminya tentu lebih murah. Ada yang menawarkan premi mulai dari Rp. 100 ribu tiap bulan ataupun harian yang mulai dari Rp. 9 ribu.
Sifat produk
Asuransi kesehatan bersifat mandir atau berdiri sendiri. Artinya, Anda bisa membeli polis asuransi ini tanpa membeli polis asuransi lainnya. Sementara untuk asuransi penyakit kritis adalah rider yang artinya merupakan asuransi tambahan dan menempel pada produk asuransi lain.
Jika Anda ingin memiliki asuransi penyakit kritis, maka Anda harus membeli asuransi jiwa terlebih dahulu sebagai produk dasarnya.
Itulah tadi perbedaan dari asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan. Jika Anda sekarang sedang mencari perusahaan asuransi yang bagus dan dipercaya untuk membeli produk asuransi, FWD Insurance, salah satu pilihan tepat.
FWD Insurance tak hanya memiliki produk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan murni yang bagus saja namun juga FWD Insurance sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK sehingga aman dan tidak perlu takut untuk memilih FWD Insurance.
0 Komentar